CIREBON, KOMPAS.com – PRIIIIITTT...!!!
Tanda permainan sepak bola sudah dimulai. Bola ditendang, digocek,
diberhentikan, kemudian ditendang kembali. Kedua regu berusaha saling
merebut bola untuk menjebol gawang lawan.
Namun,
kali ini, bukan permainan sepak bola biasa. Bola yang dimainkan belasan
remaja Pondok Pesantren Jagasatru di Kota Cirebon, Jawa Barat, berasal
dari buah kelapa. Selain keras, bola ini terus terbakar selama
dimainkan.
Belasan
remaja ini sedang bermain sepak bola api, yang digelar di jalan raya,
di depan Pondok Pesantren Jagasatru, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon.
Mereka dengan semangat memainkan salah satu tradisi, yang dilakukan tiap
kali pergantian tahun baru Islam, termasuk tahun baru hijriyah yang ke
1436 ini.
Gelak
tawa dan riuh teriak lebih terdengar saat bola api keluar garis dan
mendekati para penonton dari berbagai kalangan. Meski sedikit panas,
tetapi mereka semua merasakan bahagia.
Bukan hanya para pemain, semangat memperingati malam pergantian tahun Islam ini pun disemarakan oleh ratusan santri putra dan putri. Mereka berbaur dengan masyarakat setempat dan para pengguna jalan raya. Permainan sepak bola api berhasil menyedot perhatian mereka untuk berlama-lama di lokasi.
Apip
Subarka, salah satu santri Jagasatru mengaku sangat semangat memainkan
sepak bola api. Memainkan sepak bola api tidak akan melukai kaki, tetapi
hanya sedikit terasa panas.
“Sakit
dengan semangat, ilanglah sakitnya. Panas sedikit, tapi semangat sih,
jadi ilang juga panasnya,” katanya disela gelak canda bersama
teman-temannya, Jumat (24/10/2014) malam.
Kiai
Hasanain, Pengasuh Pondok Pesantren Jagasatru, yang juga merupakan
Putra Abah Ayip Muh, menjelaskan, tradisi sepak bola api sudah dimulai
sejak tahun 2003. Saat matahari terbenam, ratusan santri, mengelilingi
Kota Cirebon dengan membawa obor. Selepas isya, mereka memainkan pencak
silat dan sepak bola api.
“Rangkaiannya
berdoa di akhir tahun, dan memasuki awal tahun. Kemudian pawai obor,
yang diikuti sekitar seribu lima ratusan simpatisan (ratusan santri,
lembaga, serta masyarakat sekitar). Setelah itu pencak silat, sepak bola
api, dan pertunjukan tradisional lainya,” katanya di tengah semarak
kegiatan.
Ia
melanjutkan, tradisi sepak bola api, pencak silat, dan pawai obor akan
terus dilestarikan. Selain untuk menyemarakan pergantuan tahun baru
Islam, rangkaian kegiatan juga untuk semakin mengenalkan identitas dan
budaya Cirebon di masyarakat luas.
Pondok
Pesantran Jagasatru adalah salah satu pondok pesantren tua yang lahir
di Cirebon, dengan tokoh pemuka agama Alhabib Muhamad Bin Syekh Bin
Yahya atau lebih dikenal Abah Ayip Muh.http://regional.kompas.com/read/2014/10/25/08161181/Priittt.Bola.Api.Lalu.Ditendang.di.Pergantian.Tahun.Islam
Komentar
Posting Komentar