Izin Praktik Klinik Metropole Sudah Dicabut Dinas Kesehatan DKI
JAKARTA, KOMPAS.com —
Klinik Metropole yang saat ini ramai diperbincangkan masyarakat di
media sosial Facebook ternyata tidak berizin. Izin usahanya telah
dicabut Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada akhir Agustus 2014.
"Pada akhir Agustus, izinnya dicabut. Izin dicabut dan pemiliknya diberikan surat pencabutan," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati kepada Kompas.com, Rabu (17/9/2014).
Dien menjelaskan, ada dua penyalahgunaan izin yang dilakukan pengelola klinik yang terletak di Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat, itu. Pada sekitar Juni 2014, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat memberikan izin untuk Klinik Metropole untuk kategori izin praktik pratama. Yang diperbolehkan praktik hanya dokter umum dan dokter gigi umum saja.
Namun, dalam perkembangannya, kata Dien, pengelola Klinik Metropole membuka rawat inap yang sebetulnya tidak boleh dilakukan oleh klinik yang masuk kategori klinik pratama. "Kalau mau buka rawat inap, izinnya bukan klinik pratama, tapi klinik utama," ujar Dien.
Pelanggaran selanjutnya yang dilakukan oleh pengelola Klinik Metropole, lanjut Dien, adalah melakukan kegiatan operasi dan mempekerjakan tenaga asing tanpa izin. Atas dasar itulah, pada Agustus 2014, pihak pengelola Klinik Metropole mendapat teguran dari Kepala Suku Dinas Jakarta Barat. Namun, menurut Dien, teguran tersebut tidak membuat pengelola kapok.
Dien mengatakan, saat ini, Klinik Metropole sudah tak lagi mengantongi izin. Ia pun mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi klinik tersebut.
"Jadi, sekarang, mereka sudah tidak punya izin. Kalau mereka masih tetap melakukan praktik, itu urusannya sudah pada ranah pihak kepolisian," ujarnya.
Klinik Metropole kini sedang ramai menjadi pembicaraan di media sosial Facebook. Salah satu akun Kaskus bernama Singlebreath mengaku sebagai pasien yang merasa telah ditipu oleh klinik MH. Dia mengatakan, saat awal melakukan konsultasi secara online di chat situs web klinik MH, jawabannya terasa memuaskan dan situs web yang ditampilkan terkesan meyakinkan sehingga memutuskan untuk langsung datang ke sana. Namun, ketika berobat, pemilik akun Singlebreath ini dipaksa untuk operasi hari itu juga dengan ancaman Singlebreath memiliki potensi kanker.
"Pada akhir Agustus, izinnya dicabut. Izin dicabut dan pemiliknya diberikan surat pencabutan," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati kepada Kompas.com, Rabu (17/9/2014).
Dien menjelaskan, ada dua penyalahgunaan izin yang dilakukan pengelola klinik yang terletak di Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat, itu. Pada sekitar Juni 2014, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat memberikan izin untuk Klinik Metropole untuk kategori izin praktik pratama. Yang diperbolehkan praktik hanya dokter umum dan dokter gigi umum saja.
Namun, dalam perkembangannya, kata Dien, pengelola Klinik Metropole membuka rawat inap yang sebetulnya tidak boleh dilakukan oleh klinik yang masuk kategori klinik pratama. "Kalau mau buka rawat inap, izinnya bukan klinik pratama, tapi klinik utama," ujar Dien.
Pelanggaran selanjutnya yang dilakukan oleh pengelola Klinik Metropole, lanjut Dien, adalah melakukan kegiatan operasi dan mempekerjakan tenaga asing tanpa izin. Atas dasar itulah, pada Agustus 2014, pihak pengelola Klinik Metropole mendapat teguran dari Kepala Suku Dinas Jakarta Barat. Namun, menurut Dien, teguran tersebut tidak membuat pengelola kapok.
Dien mengatakan, saat ini, Klinik Metropole sudah tak lagi mengantongi izin. Ia pun mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi klinik tersebut.
"Jadi, sekarang, mereka sudah tidak punya izin. Kalau mereka masih tetap melakukan praktik, itu urusannya sudah pada ranah pihak kepolisian," ujarnya.
Klinik Metropole kini sedang ramai menjadi pembicaraan di media sosial Facebook. Salah satu akun Kaskus bernama Singlebreath mengaku sebagai pasien yang merasa telah ditipu oleh klinik MH. Dia mengatakan, saat awal melakukan konsultasi secara online di chat situs web klinik MH, jawabannya terasa memuaskan dan situs web yang ditampilkan terkesan meyakinkan sehingga memutuskan untuk langsung datang ke sana. Namun, ketika berobat, pemilik akun Singlebreath ini dipaksa untuk operasi hari itu juga dengan ancaman Singlebreath memiliki potensi kanker.
Komentar
Posting Komentar