Kakek Tanpa Identitas Meninggal di Dalam Bus Antarkota
KENDAL, KOMPAS.com -
Seorang kakek tanpa identitas yang diperkirakan berusia sekitar 75
tahun meninggal dunia dalam minibus jurusan Semarang-Weleri Kendal Jawa
Tengah. Menurut kernet bus, Afandi, kakek tanpa identitas tersebut naik
dari Terminal Mangkang Semarang bersama penumpang lain. Saat kernet
menarik ongkos, kakek tersebut mengaku hendak ke Cepiring Kendal.
Namun saat sampai di Desa Nolokerto, Kaliwungu, kakek yang mempunyai ciri-ciri wajah oval, gigi ompong, rambut beruban, dan tinggi sekitar 165 cm sudah tidak bernyawa.
“Kakek yang memakai kaos oblong biru itu tiba-tiba melorot dari kursi duduknya. Lalu saya naikkan kembali. Tapi tetap diam,” kata Afandi, Kamis (18/9/2014).
Merasa curiga, Afandi lalu meminta sopirnya, Sariyan, untuk berhenti di Puskesmas Kaliwungu untuk memeriksakannya. Tapi dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas setempat, kakek tersebut diketahui sudah tewas.
“Awalnya saya mengira kakek ini sakit dan pingsan,” tandasnya.
Mengetahui penumpangnya meninggal dunia, kernet minibus dengan nomor polisi H 1436 BM itu lalu melaporkannya ke Polsek Kaliwungu. Setelah mendapat laporan, petugas Polsek Kaliwungu langsung menuju Puskesmas Kaliwungu. Kemudain, oleh petugas polsek, mayat kakek tanpa identitas itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soewondo untuk dilakukan otopsi.
Menurut Wakapolsek Kaliwungu, Iptu Abdullah Umar, dari hasil otopsi, korban meninggal dunia dalam keadan wajar. Tidak ada tanda kekerasan dan penganiayaan fisik.
“Banyak hal yang menyebabkan berhentinya jantung berdetak. Namun korban meninggal wajar, dalam arti tidak ada tanda kekerasan atau penganiayaan fisik,” kata Umar.
Umar menambahkan, karena korban tidak beridentitas, pihaknya akan mengumumkan dan berkordinasi dengan polsek-polsek lain yang ada di Kabupaten Kendal, supaya mayat segera bisa diambil keluarganya.
“Kami sudah meminta keterangan dari sopir, kernet dan para para penumpang lainnya. Di saku korban, hanya ditemukan tembakau lintingan dan uang sebesar Rp 60.000,” ungkapnya.
http://regional.kompas.com/read/2014/09/18/16163801/Kakek.Tanpa.Identitas.Meninggal.di.Dalam.Bus.Antarkota
Namun saat sampai di Desa Nolokerto, Kaliwungu, kakek yang mempunyai ciri-ciri wajah oval, gigi ompong, rambut beruban, dan tinggi sekitar 165 cm sudah tidak bernyawa.
“Kakek yang memakai kaos oblong biru itu tiba-tiba melorot dari kursi duduknya. Lalu saya naikkan kembali. Tapi tetap diam,” kata Afandi, Kamis (18/9/2014).
Merasa curiga, Afandi lalu meminta sopirnya, Sariyan, untuk berhenti di Puskesmas Kaliwungu untuk memeriksakannya. Tapi dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas setempat, kakek tersebut diketahui sudah tewas.
“Awalnya saya mengira kakek ini sakit dan pingsan,” tandasnya.
Mengetahui penumpangnya meninggal dunia, kernet minibus dengan nomor polisi H 1436 BM itu lalu melaporkannya ke Polsek Kaliwungu. Setelah mendapat laporan, petugas Polsek Kaliwungu langsung menuju Puskesmas Kaliwungu. Kemudain, oleh petugas polsek, mayat kakek tanpa identitas itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soewondo untuk dilakukan otopsi.
Menurut Wakapolsek Kaliwungu, Iptu Abdullah Umar, dari hasil otopsi, korban meninggal dunia dalam keadan wajar. Tidak ada tanda kekerasan dan penganiayaan fisik.
“Banyak hal yang menyebabkan berhentinya jantung berdetak. Namun korban meninggal wajar, dalam arti tidak ada tanda kekerasan atau penganiayaan fisik,” kata Umar.
Umar menambahkan, karena korban tidak beridentitas, pihaknya akan mengumumkan dan berkordinasi dengan polsek-polsek lain yang ada di Kabupaten Kendal, supaya mayat segera bisa diambil keluarganya.
“Kami sudah meminta keterangan dari sopir, kernet dan para para penumpang lainnya. Di saku korban, hanya ditemukan tembakau lintingan dan uang sebesar Rp 60.000,” ungkapnya.
http://regional.kompas.com/read/2014/09/18/16163801/Kakek.Tanpa.Identitas.Meninggal.di.Dalam.Bus.Antarkota
Komentar
Posting Komentar