JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) menyarankan Musyawarah Nasional IX Partai Golkar yang akan digelar mulai 30 November 2014, di Bali, agar ditunda. Menurut JK, Munas tersebut sebaiknya digelar setelah kondisi di internal Golkar kondusif dan para elitenya berdamai.
Wakil Presiden itu mengaku ingin Munas ditunda karena kehawatiran terjadinya kericuhan antar-pendukung kubu yang berseteru saat Munas Golkar digelar. Terlebih lagi, konflik di internal Golkar relatif mengkhawatirkan menyusul adanya bentrok fisik saat rapat pleno di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, beberapa hari lalu.
"Bukan larangan, pemerintah mengkhawatirkan, 200 orang saja ketemu berkelahi, gimana ribuan?" kata Kalla, seusai menghadiri puncak peringatan Hari Guru, di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (27/11/2014).
Atas dasar itu, Kalla menegaskan bahwa dirinya memberikan rekomendasi agar pelaksanaan Munas IX Partai Golkar ditunda. Ia menyarankan agar cari waktu yang lebih baik setelah kondisi di internal partai benar-benar kondusif.
"Bukan saya merekomendasikan untuk dibatalkan (Munas di Bali), melainkan bersatu dululah, baru munas. Cari waktu yang lebih cocok," ujarnya.
Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar telah menetapkan penyelenggaraan Munas IX mulai 30 November 2014 di Bali. Penyelenggaraan Munas tersebut kemudian mendapat penolakan karena dianggap hanya digelar untuk memuluskan Aburizal Bakrie menjabat kembali sebagai ketua umum Golkar.
Untuk menampung aspirasi yang menolak Munas IX digelar 30 November, Agung Laksono membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar yang ia pimpin sendiri. Presidium Penyelamat Partai itu menetapkan Munas IX Partai Golkar digelar di Jakarta pada Januari 2015.
http://nasional.kompas.com/read/2014/11/27/14480421/Jusuf.Kalla.Sarankan.Munas.Golkar.di.Bali.Ditunda
Komentar
Posting Komentar