SURABAYA, KOMPAS.com -
Sebanyak 2,8 juta keluarga kurang mampu di Surabaya dan Kabupaten
Banyuwangi akan menjadi target program kartu "sakti" Presiden Joko
Widodo (Jokowi). Kedua daerah itu menjadi daerah percontohan penerapan
program Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan pemimpin baru
Jokowi-Jusuf Kalla.
Spesialis Senior Komunkasi dan Pelaksanaan Program, Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Rajeshanagara Sutedja, mengatakan, dua daerah itu dijadikan daerah percontohan menyusul tingkat kerumitan daerah perkotaan dan pedesaan.
"Kita akan terus evaluasi bagaimana kendala-kendala di lapangan," katanya seusai sosialisasi di Surabaya, Rabu (26/11/2014).
Untuk Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) akan diberikan kepada 181.000 keluarga miskin di Kota Surabaya dan Banyuwangi, Kartu Indonesia Pintar untuk 160.000 siswa kurang mampu dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dibagikan kepada 600.000 individu di dua daerah tersebut.
"Secara nasional untuk tahap pertama diberikan kepada 15,5 juta di 19 kabupaten dan 10 provinsi," terangnya.
Peluncuran tahap pertama di daerah-daerah tersebut dipastikan rampung hingga akhir Desember nanti, dan diperkirakan tuntas secara nasional hingga akhir 2015.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa sumber pendanaan ketiga kartu berasal dari dana bantuan sosial yang masuk dalam APBN. Nilainya mencapai Rp 6,4 triliun. Dana tersebut sempat menuai pro-kontra karena Ombudsman menemukan, ada 40-60 daerah yang memiliki program serupa. Karena itu, anggaran program kartu "sakti" Jokowi dinilai pemborosan, dan berpotensi menimbulkan duplikat anggaran.http://regional.kompas.com/read/2014/11/26/17332711/Kartu.Sakti.Jokowi.Disebar.ke.2.8.Juta.Keluarga.Miskin.di.Surabaya-Banyuwangi
Spesialis Senior Komunkasi dan Pelaksanaan Program, Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Rajeshanagara Sutedja, mengatakan, dua daerah itu dijadikan daerah percontohan menyusul tingkat kerumitan daerah perkotaan dan pedesaan.
"Kita akan terus evaluasi bagaimana kendala-kendala di lapangan," katanya seusai sosialisasi di Surabaya, Rabu (26/11/2014).
Untuk Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) akan diberikan kepada 181.000 keluarga miskin di Kota Surabaya dan Banyuwangi, Kartu Indonesia Pintar untuk 160.000 siswa kurang mampu dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dibagikan kepada 600.000 individu di dua daerah tersebut.
"Secara nasional untuk tahap pertama diberikan kepada 15,5 juta di 19 kabupaten dan 10 provinsi," terangnya.
Peluncuran tahap pertama di daerah-daerah tersebut dipastikan rampung hingga akhir Desember nanti, dan diperkirakan tuntas secara nasional hingga akhir 2015.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa sumber pendanaan ketiga kartu berasal dari dana bantuan sosial yang masuk dalam APBN. Nilainya mencapai Rp 6,4 triliun. Dana tersebut sempat menuai pro-kontra karena Ombudsman menemukan, ada 40-60 daerah yang memiliki program serupa. Karena itu, anggaran program kartu "sakti" Jokowi dinilai pemborosan, dan berpotensi menimbulkan duplikat anggaran.http://regional.kompas.com/read/2014/11/26/17332711/Kartu.Sakti.Jokowi.Disebar.ke.2.8.Juta.Keluarga.Miskin.di.Surabaya-Banyuwangi
Komentar
Posting Komentar